2016-04-15

pemikiran pendek : Kenapa Wibu banyak?

sebuah pertanyaan sederhana hadir saat membaca tulisan di FB. Sejujurnya saya kaget membaca ini. Karena sebenarnya tidak ada harapan bahwa Wibu (atau sejenisna ini) menjadi sebuah masalah. Untuk mengawali, saya harus melakukan klarifikasi dahulu dari masalah Otaku (kita tak akan bahas detail ini).

Saya pribadi melihat Otaku itu sebagai orang yang bertanggung jawab, dia menyukai sesuatu (dari jepang walau dia orang jepang). Mengumpulkan semua hal berkaitan dan mampu mmenahan diri dari hal-hal negatif. Bagi saya inilah Otaku yang sebenarnya, walau dari penampilan dan kesan dia adalah orang yang 'berbeda'. Namun dia memiliki batas yang tidak boleh merugikan orang lain.

Terkait kasus Otaku Negatif, saya hanya bisa bilang bahwa kemungkinan ini masalah kembali ke hal dasar manusia yaitu moral, sikap dan tindakan. Disini bukanlah area pengetahuan saya, namun yang terbaik bagi saya adalah.. bila kamu ingin menjadi Otaku.. Janganlah menjadi Otaku yang buruk.

Mengapa Wibu mulai banyak.. ada banyak hal di masyarakat dan dunia yang mempengaruhi.. semua saling berkaitan dan seperti sebuah hukum ekonomi (maaf lagi lupa).. sebuah rumus akan berlaku apabila unsur-unsur terkait telah lengkap atau tersedia. Pada tulisan ini saya tidak menentukan 4-5 atau 10 point kenapa Wibu banyak.. jadi bisa aja malah LEWAT

POINT-POINT YANG WAJIB DIPERHATIKAN


ADAT ISTIADAT NEGERI SENDIRI

tidak ada yang dapat memungkiri.. kita 'mau' mengikuti budaya orang luar! dan ini bukan cuma Indonesia, orang bule saja sebenarnya mau ikutin budaya kita yang beraneka ragam. Namun masalahnya.. apakah kita mau mengikuti budaya kita sendiri..
Jepang walau seperti itu, mau mengikuti budaya diri sendiri ... yang tidak mau ikut juga ada.. tetapi cinta terhadap adat istiadat sendiri sangat 'kuat'. Disinilah salah satu sumber kenapa ada Wibu! yaitu kecintaan terhadap budaya orang lain yang menjadi hal normal bagi kita sebagai manusia.
Yang salah adalah tidak mengenal budaya sendiri, merendahkan budaya sendiri dan memberi label 'buruk' atas budaya sendiri.

PANDANGAN TERHADAP DUNIA DAN MASYARAKAT SEKITAR

beranjak dewasa, pada awalnya anda cuma tahu sekitar rumah, meningkat lebih luas hingga akhirnya satu kota kita sendiri.. bahkan 1 negara juga kita tahu.. manusia itu berkembang , demikian juga dengan sifatnya. Di sini saya membahas bagaimana pandangan kita sebagai manusia atas situasi yang ada. Sesuai pernyataan di adat-istiadat yang ada.. kita melihat bahwa budaya kita tidak sebagus orang luar..
harapan muncul dengan 'tidak ingin' mencintai budaya sendiri. Hal ini ditambah bukan karena label (point atas) tetapi karena dengan mata dan pengetahuan dia sendiri melihat bahwa pernyataan 'label' itu benar. Ini adalah salah satu penguat sumber 'kurang suka terhadap kebudayaan sendiri' yang akhirnya menerima budaya luar.

FILTER BUDAYA

anda tidak menerima budaya mentah-mentah.. pasti anda filter.. pertanyaannya apakah anda filter dengan benar. Munculnya Wibu ini adalah dari menelan mentah-mentah tanpa di filter.. ujungnya menghilangkan apa yang menjadi adat-istiadat dirinya yang asli dan merusak adat-istiadat yang seharusnya dia ingin 'ketahui'.
Kalau saya katakan ini masalah moral, akan ada di point bawah. Disini karena kita tidak tahu cara memfilter dibandingkan moral kita kurang untuk melakukan filter yang tepat.
walaupun ada filter.. filter yang ada lebih condong filter melihat yang enak-enak tapi tidak melihat konsekuensi dari yang enak-enak tersebut

MORAL ANAK SEkARANG

ketika kita dari kecil untuk menjadi dewasa itu tidak mudah. pelajaran moral banyak kita terima. tetapi ketika kita dewasa .. bisakah kita memberikan moral kepada anak sekarang? jawabannya sulit. Moral disini adalah moral yang dia dapat di
  • keluarga
  • teman
  • masyarakat
  • sekolah
moral yang mungkin kita dapat waktu kecil berbeda dengan moral yang didapat orang tua bahkan nenek-kakek kita.
Anak sekarang mendapatkan pendidikan moral dari banyak sisi tidak seperti ayah/ibu dan leluhur kita. Moral inilah yang tidak bisa diketahui apakah sesuai dari masing-masing anak! Korelasinya dengan masalah Wibu adalah.. bagaimana pendidikan (formal dan non-formal) mampu menangani moral yang menjadi filter di dalam diri mereka untuk tidak menerima mentah-mentah apa yang didapat

MEMBATASI DIRI

 dalam otaku ada yang disebut membatasi diri. batasi diri ini berkaitan dengan moral!! ingat moral tiap manusia berbeda jadi jangan pukul rata!! disini misalnya masalah memakai tata bahasa jepang dalam kehidupan! silakan pakai.. tetapi batasi jangan gunakan dalam hal yang merugikan diri sendiri!
Moral kita tidak mengajarkan memakai bahasa non-formal dalam kehidupan.. tetapi memakai bahasa formal apalagi untuk / kepada orang yang lebih tua itu baik. Apalagi tahu kapan boleh memakainya atau kapan tidak memakainya!

Teknologi

dulu vs sekarang... teknologi dulu itu tidak sebagus sekarang.. ujungnya info-info lebih cepat sampai ke kita. tapi kalau tidak ada point2 di atas.. malah kita yang ke giles ama teknologi? bisa dibilang teknologi membantu perkembangan wibu !!
fakta yang menyakitkan tetapi benar.. karena teknologi ini seperti air bah.. tanpa filter eh pertahanan.. kita bisa jadi korban air bah tersebut!!

MEDIA

apa yang dikatakan media itu di nyatakan benar.. walau salah
ada gambar naruto perut besar... lalu ada yang komen ini pasti ulah sasuke!! padahal naruto kebanyakan makan!! mudah percaya, tidak bisa membatasi diri, kurang filter.. maka kita jadi korban teknologi
Teknologi membantu arus infomasi lebih cepat melalui media, info dan kabar anime, barang atau isu terbaru lebih mudah memakai media berbasis informasi.. biaya lebih murah.. hasil lebih cepat disebar dan diterima.

tapi media itu layaknya monster bermata satu .. dimana kalau kamu ngak tahu info dari media.. kamu kayak di neraka .. tp kalau kamu tahu kamu seolah di surga (walau aslinya dineraka juga karena jadi mupeng)

POINT KENAPA WIBU BANYAK?!

PRODUSEN dan PASAR

alasan ada wibu karena memang itulah yang sedang dibuat oleh para produsen. cara agar barangnya terjual adalah membuat kondisi pasar yang orang-orangnya adalah Wibu!! atau Otaku. bila dulu yang penting barang terjual dan dilihat.. sekarang bagaimana cara manajemen pelanggan dan calon agar tidak pergi jauh dari pasar ini.
Menjadi Otaku tentu saja bisa filter mana  yang dia ingin/tidak.. tetapi bagi wibu ? silakan dipikirkan
memberikan anime/manga dengan plot yang baik adalah keharusan.. tetapi keharusan itu harus berganti karena kebutuhan agar pasar fokus pada anime dan manga!! disinilah fanservice ada!
Tapi permasalahan utama dulu adalah.. lawan produsen anime itu banyak.. bagaimana cara agar bisa survive. konsep dan kisah ini mirip seperti kasus opang dan gojek.. tapi kuambil intinya
adanya kebutuhan yang cukup banyak untuk transportasi (atau suatu hal).. dimana yang memberi (suply) lebih banyak dari yang butuh.. bagaimana supaya survive!! dibuatlah pasar baru yang mana suplynya tidak ada tetapi kebutuhannya ada (walau mungkin saat itu pemikiran bahwa itu bukan kebutuhan)
Pasar yang saya maksud adalah menciptakan pasar yg beda tetapi sama!! namun itu tak berkaitan dengan tulisan ini.. yang lebih tepat adalah untuk point ini adalah
bagaimana membuat pasar yang demandnya lebih besar lagi!!
Inovasi dilakukan dan sejujurnya.. menggabungkan ide game - anime - brand adalah penjelasan atas membuat pasar yg besar kebutuhannya lagi!!! dimana dulu game - anime - brand malah di anggap sebuah divisi berbeda

HAL ILEGAL TERKAIT ANIME/MANGA

tidak ada produsen ingin rugi.. tetapi tidak ada produsen ingin produknya gagal dipasaran.. dan tidak ada produsen yang ingin marketing buruk. Tetapi ada saja orang yang tanpa sadar (membawa nama komunitas) melanggar yang menjadi hak seorang produsen!
download ilegal, fansub ilegal dan lain-lain adalah salah satu point disini. masalahnya bila ini adalah komunitas tertutup.. kita saling support atau bagaimana... dulu masih OK.. tetapi belakangan malah jadi problem dengan berujung hal ilegal itu di perdagangkan padahal pemilik aslinya melarang untuk konsumsi berbasis keuangan.
akhirnya hal2 yang ilegal sampai ke orang yg tidak sesuai dengan konten.. dan seperti halnya berawal dari sesuatu yg dilarang berujung menjadi hal yang dilarang. kasus ini.. berawal dari kontent ilegal.. yang menikmati jadi mendapat negatifnya saja dibandingkan positif

KOMUNITAS

saya letakkan paling terakhir. Hal terburuk dari hal-hal negatif adalah.. apabila orang2 yang negatif kumpul menjadi 1 kesatuan.. hal berbeda bila sesuatu yang positif berkumpul dan menghasilkan positif.. misal orang2 yang ingin kebersihan .. kumpul bareng di car free day untuk membersihkan sampah di jalan raya!! POSITIF khan?

KESIMPULAN

cara agar wibu tidak banyak adalah menjadi orang yang positif atau setidaknya yang saya sebut Otaku positif!?
  1. lakukan filter
  2. perbaiki moral kita 
  3. hindari hal negatif
  4. fahami apa itu hal negatif
  5. perbaiki moral sekitar kita (sulit)
  6. tahu batas 
  7. hati-hati terhadap media
  8. berkumpullah dengan orang  yang positif 
  9. like post ini agar hal baik dapat di sebar
Terima kasih
Source: Original.

Tidak ada komentar: