if(myUri(2))
{
$submodule=myUri(2);
}else{
$submodule="all";
}
yang pertama adalah format dari menulis if. ada bentuk seperti{
$submodule=myUri(2);
}else{
$submodule="all";
}
- if( ) { .... }
- if ... then ...
- if .... begin.... end;
dan lain-lain. Namun bentuk pertama adalah yang umum
kedua adalah menulis cepat/pendek tidak salah! tetapi bagaimana menulisnya itu bisa menjadi salah bila programing kamu jadi kompleks.. kadang menulis cepat seperti
if($i==1) $f='benar';
lebih baik ketimbang menulis dengan kurung kurawa. Tetapi disarankan agar tidak menyulitkan kamu/ orang selain kamu untuk membacanya.
Ketiga adalah tehnik menulis cepat. Terkadang menulis coding akan susah bila isi dalam if sangat panjang! disinilah kepintaran kita di uji. Kamu bisa memakai metode nulis isi codingnya ditempat lain atau bs dibilang dibuat kayak fungsi ! atau ... kamu bisa menulis codingnya dengan enter yang banyak! tujuannya jelas agar tidak menyulitkan kamu
keempat adalah fakta jika ada IF pasti ada ELSE! namun kita tak pernah memasukkan else karena dirasa tak pernah digunakan! namun untuk kerapian dan suatu saat dipakai untuk mencari kesalahan coding, masukkan saja else walaupun else tak ada isinya!
Kita bisa saja menulis isi else sebuah perintah untuk memasukkan ke debug namun debug itu muncul kalau kita tampilkan! Disini kita harus repot bikin class report error! walau saya tak sarankan pakai class! saran tercepat saat ini.. taro komentar di bagian else yang harusnya kosong!
Kelima dokumentasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar