2012-11-13

Terlalu banyak permikiran

namanya Gaiking
Tidak ada yang kenal dengan robot ini. Namanya adalah Gaiking.. Beberapa tahun silam Gaiking hadir dengan bentuk lain dimana pilotnya bocah. Ceritanya jadi agak garing sebenarnya, tetapi ternyata cerita itu cukup diminatin. Sementara yang lain agak kurang begitu minat. Kok tiba-tiba bahas Gaiking? ada apa ya? sebenarnya ada alasan sendiri.. Gaiking adalah robot yang jadi point utama dalam cerita. Segala monster berhasil dia kalahkan, bahkan orang hanya mengenal aksi kehebatan si jagoan.. Padahal kita seharusnya tidak boleh lupa pada orang dibalik Gaiking.

Gaiking punya pilot yang bisa dibilang dirahasiakan siapa dia. Walau begitu kita tahu siapa orang dibalik Gaiking. Namun kita tidak tahu bahwa Gaiking sendiri bukan hanya di dipegang dan di piloti tapi juga di rawat oleh orang yang kita tak pernah tahu secara langsung. Orang yang merawat Gaiking itu tidak diberi nama. Bahkan apa yang mereka lakukan juga tidak diberi tahu, sama halnya fakta bahwa mereka yang mengisi bahan bakar, senjata bahkan yang paling sibuk untuk memastikan Gaiking mendapat apa yang dibutuhkan. Dalam hal ini saya akan membahas pada software. Anggap software adalah si robot, kita hanya tahu hebatnya prog tersebut. Tapi kita tidak tahu dibalik software ada yang membuat, kita terlalu terlena dengan kehebatan program hingga lupa akan keberadaan mereka. Tidak hanya programer yang membuat, sebuah program juga harus di rawat. Sebenarnya menurut kita tak perlu dirawat, kita juga tidak akan merusaknya. Anggapan tersebut bisa dibilang tidak tepat, karena namanya dirawat bukan hanya merawat program, tetapi tempat dimana program ini berjalan. Para kuli programer dihadapkan dengan fakta bahwa mereka sepertinya tidak bekerja. Sehingga mereka ditekan kamu harus bekerja dan akhirnya bukannya bekerja seperti harusnya malah menjadi kacau. Disini saya akan membahas bahwa beberapa atasan berfikir bahwa para programer ini dijadikan kuli karena di anggap tidak mampu / terlalu banyak santai. Saya melihat dalam kenyataan di pasar, mereka diberikan banyak tanggung jawab dan selalu di tekan agar menyelesaikan semuanya sekaligus. Padahal tanpa disadari 1 tanggung jawab misal pelihara software sebenarnya tidak langsung menghasilkan 4-10 tanggung jawab. Karena terlihat tanggung jawab dia sedikit, maka ditambah dan ditambah. saya analogikan memelihara website. Tugasnya sederhana, memastikan website berjalan. Tetapi nyatanya saya mendapatkan fakta ada sub tanggung jawabnya
  • memastikan backup ok
  • memastikan memory server mampu menangani input output
  • memastikan laporan yang masuk jelas
  • memastikan tidak ada kesalahan program 
  • dan lain-lain
Tetapi sebenarnya tugas dan tanggung jawab pemelihara sistem juga tidak sepenuhnya semuanya. dalam hal ini ternyata windows yang dipegang bermasalah, padahal si programer hanya memegang sistem bukan / tidak termasuk windows. Jadi akhirnya si programer diharuskan memperbaiki!! belum lagi tiba-tiba ada masalah kabel dan jaringan internet yang menjadi tanggung jawab orang lain (bukan dari perusahaan) harus ditangani.
Tampaknya tidak ada yang namanya pekerja IT. adanya kuli IT. Kamu bisa IT.. kamu bisa segalanya, termasuk mengurus lampu mati di kantor!?! padahal kuliah saja tidak di ajarkan!? Akhirnya seorang IT terpaksa tidak menjadi profesional di satu bidang..
Bila ada yang bertanya berapa gaji saya, saya malu mengakui kalau gajiku sangat ... Standar.... tetapi ada orang bijak berkata
uang tidak akan menjadikanmu bahagia. Hanya menimbulkan ketidakbahagiaan
Membuat saya berfikir untuk tidak lupa sedekah
Masih ada yang lebih buruk darimu. Jadi tetap semangat bekerja
Membuat saya berfikir andai saja saya bisa menjadi lebih baik dan bersemangat.
 Waktu adalah harga yang tak bisa dibeli kembali
Saya harus ingat untuk membeli waktu terutama bagi yang dikasihi.

Tidak ada komentar: