.kotak1, .kotak2 {
border:1px solid blue;
}
contoh:
<style>
.kotak1, .kotak2 {
border:1px solid green;
width:100px;
margin:10px 0;
min-height:10px;
}
</style>
<div class=”kotak1”>kotak 1</div>
<div class=’kotak2’>kotak 2</div>
Apabila diperhatikan pada contoh sebelumnya, dimana kotak1 dan kotak2 di apit oleh kutip berbeda. Sebenarnya hal tersebut tidak begitu memiliki pengaruh, namun akan lebih baik untuk kerapian memakai kutip2 (“) dibandingkan kutip 1. Membahas tentang perulangan, kita dapat melihat metode di atas cocok apabila 2 kotak memiliki beberapa style yang sama tetapi ada style yang berbeda. seperti :
.kotak3, kotak4 {
width:100px;
margin:10px 0;
min-height:10px;
border:1px solid black;
}
.kotak3 {
background:lightblue;
}
Metode ini disebut sebagai Group
contoh:
<style>
.kotak3, kotak4 {
width:100px;
margin:10px 0;
min-height:10px;
border:1px solid black;
}
.kotak3 {
background:lightblue;
}
</style>
<div class='kotak3'>kotak 3</div>
<div class='kotak4'>kotak 4</div>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar